Ya Allah, Wahai
Yang Maha Mendengar jadikan pertemuan ini membuat kami mampu mengenal diri
kami, tuntun kami untuk memperbaiki yang salah, bukakan hati kami untuk dapat
mengenal jalan hidup kami, jadikan setiap langkah kami benar-benar tepat di
jalan yang Engkau sukai sehingga tiada yang kami tuju selain hanya Engkau Yang
Maha Menatap. Amiin Ya Robbal’alamin.
Saudara-saudaraku
Sekalian,
Program yang harus dimiliki oleh dai agar ia sukses adalah cukup dengan tiga (i) yaitu terdiri dari ; pertama dai yang sukses adalah dai yang mendakwahi diri sendiri, kedua adalah dai yang berdakwah dengan bukti, ketiga adalah dai yang berdakwah dari hati ke hati. Kalau dengan membawa program ini dalam berdakwah insya Allah akan efektif.
Kalau kita
selalu berorientasi memikirkan keluar dari diri kita, semua yang kita katakan
akan jadi bumerang. Ingat dalilnya "Semua harus berawal dari diri
sendiri". Usahakan dakwah dengan kata-kata yang sederhana, jangan pakai
kata-kata yang rumit. Cari kata yang sederhana dan sarat makna yang sesuai
dengan perbuatan kita yang berbicara.
Program yang
paling sulit dilakukan oleh seorang dai adalah mendakwahi dirinya sendiri.
Ingin merubah istri, anak, karyawan kuncinya adalah merubah diri. Kalau orang
tidak merubah dirinya, dia pasti akan sulit dengan perubahan yang terus terjadi
setiap hari dalam hidupnya.
Ciri orang yang
tidak bisa merubah diri adalah emosional. Semua masalah dalam hidup ini akan
lenyap kalau punya tingkat kearifan. Makin tua kita seharusnya makin serius
belajarnya. "Barangsiapa yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin
maka akan beruntung". Maka dari itu makin hari kita harus makin baik kalau
tidak kita akan menghadang bencana.
Setiap orang itu
harus punya keyakinan dalam diri bahwa "Jika saya tidak berubah maka saya
akan celaka", "Jika saya tidak merubah diri maka saya tidak akan
merubah apapun/siapapun", "Jika saya tidak merubah diri berarti saya
akan menghancurkan hidup saya".
Perubahan adalah
kesuksesan, Perubahan akan membuat hidup tenang, keberhasilan, keselamatan, dan
juga merupakan kunci kedekatan dengan Allah.
Kita itu terpaku
pada keadaan yang belum tentu benar. Kalau kita mau perubahan kita harus
mengetahui apa yang harus dirubah. Kuncinya yang pertama adalah kita harus
punya keberanian untuk mengetahui kekurangan diri kita sendiri. Dengan memiliki
hal ini akan lebih mudah dalam merubah diri. Miliki juga keberanian untuk
mencari kekurangan. Kunci sukses dalam semua hal adalah memperbaiki diri.
Sebesar apapun
dosa kita, pengampunan Allah lebih besar lagi kepada orang yang tobat dan bukti
tobat adalah kegigihan memperbaiki diri. Milikilah kawan kontributor kekurangan
kita, bacalah buku yang banyak mengenai penyakit hati, luangkan waktu untuk mencatat
kekurangan diri.
Setelah itu
tahapan selanjutnya adalah Riyadoh atau latihan. Dalam latihan harus ada
program yang harus kita jalankan, contohnya seperti yang dilakukan oleh Imam
Khomaeni yaitu program harian melenyapkan penyakit hati, misalnya sehari shaum
bicara. Saya hanya mau menyatakan hal yang baik, bermanfaat, dan kata-kata yang
terpilih hari ini, besok boleh terserah. Setiap selesai sholat kembali evaluasi
lalu bertobat jadi kita bertemu dengan perbaikan setiap waktu. Contoh lainnya
sehari tanpa marah.
Pertanyaannya
kapan kita akan mendakwai orang lain? Justru dengan kita memperbaiki diri,
orang lain melihat kita dan berdampak kepada orang lain. Contoh lainnya adalah
kita latihan agar setiap uang yang kita dapat, kita sisihkan untuk amal.
Inilah jihad
kita. Kalau kita tidak pernah memulai, omongan kita akan kosong. Inilah seninya
memang butuh waktu menyadarkan orang lain, yang terpenting adalah kita sadar
terlebih dahulu.
Kalau rumus kita
untuk membangun bangsa maka tumbuhkan dahulu keinginan untuk membangun diri
sendiri kemudian keluarga baru kemudian bangsa. Insya Allah nantinya akan hadir
pemimpin dari bapak yang sadar membina keluarga.
Rekan-rekan
Sekalian,
Pilihlah riadoh
yang isinya bersifat realistik dan lakukan secara bertahap. Terus saja lakukan
setiap hari memperbaiki diri, di kantor, dalam mendidik anak. Sabarlah dalam
memperbaiki diri dan melihat bahwa setiap hari orang dilahirkan dengan
karakteristik yang berbeda-beda. Sangat mungkin memakan waktu bisa satu bulan,
dua bulan bahkan setahun. Hal yang terpenting adalah diberi istiqomah dalam
memperbaiki diri bukankanlah hasil yang terpenting, setiap hasil kita serahkan
saja kepada Allah untuk menilai. "Kalau orang bersungguh-sungguh menuju
Allah, maka Allah akan lebih bersungguh-sungguh lagi menunjukkan
jalanNya".
Marilah kita
bangkit membangun bangsa ini dimulai dari kita-kita saja dahulu. Benahi diri
kita dengan baik sampai kita benar-benar dapat mengontrol diri kita sendiri.
Mulai dari mencoba menahan pandangan dengan menundukkan pandangan. Kemudian
latih diri kita dalam menahan pendengaran yang menjadikankan jauh dari Allah.
Menahan mulut jangan mencela, jangan komentar, dan jangan mengeluh. Teruslah
kendalikan pendengaran, mulut dan pandangan.
Kalau kita sudah
dapat mengendalikan diri dengan baik, berbicara akan enak, bergaul akan enak.
Kita dapat lebih banyak menyelesaikan masalah dimanapun kita berada. Ketika
kita jadi orang tua yang bermasalah, kita akan menghancurkan anak-anak kita,
kita jadi bos yang bermasalah, kita akan menghancurkan kantor kita.
Jadi walaupun
negara benar kalau kita tidak benar, kita sendirilah yang merusaknya. Solusi
yang tepat untuk menyehatkan bangsa ini adalah teruslah memperbaiki diri,
jangan lewatkan hari tanpa perbaikan, tiada hati tanpa tambah ilmu, tiada hari
tanpa riadoh. Mungkin kita akan tuai hasilnya satu sampai dua tahun kedepan.
Keluarga jadi dekat dan akrab, anak-anak menuju pada kesolehan, dan hubungan
dengan tetangga jadi sinergi.
Mari kita buat
program latihan setiap hari. Harus ada karya nyata yang jelas dari kita.
Walhamdulillahi
Robbil’alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar