Senin, 12 Maret 2012

Makin Dipuji, Anak Makin Semangat Belajar

Makin Dipuji, Anak Makin Semangat Belajar

Orang tua mungkin sering kesal ketika buah hati tidak mau belajar. Kalau sudah begitu, lantas apa yang sebaiknya dilakukan? Hal pertama yang perlu diketahui adalah semua anak senang belajar. Demikian yang dipesankan Penasihat Konjnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi.
"Semua anak pada dasarnya senang belajar. Kalau tidak percaya, kita lihat buktinya. Sebenarnya dari bayi anak itu sudah suka belajar. Dia belajar duduk, belajar bicara, belajar berjalan, dan lainnya. Jadi orangtua harus tanamkan dulu prin-sip itu," tutur pria yang akrab disapa Kak Seto ini.
Kak Seto pun berbagi cara yang dipercaya ampuh menghilangkan rasa malas belajar pada anak. Dengan menghidupkan suasana belajar yang ramah dan menyenangkan bagi anak.
"Kuncinya, anak akan suka diajak belajar ketika suasana untuk belajarnya me-nyenangkan, yang ramah anak, misalnya dipuji, dibantu, dan dibimbing. Tidak dengan diomeli dan dipaksa untuk belajar," jelasnya.
Adapun rasa malas belajar anak bisa jadi tumbuh justru karena perlakuan orangtua yang kurang tepat. "Kesalahan orangtua karena menyuruh anaknya belajar sambil marah. Hal tersebut membuat anak menjadi tidak senang. Sehingga belajar menjadi sebuah keterpaksaan, tidak dengan senang hati. Jadinya malas. Beda dengan mengajak belajar dengan cara yang me-nyenangkan," paparnya.
Lantas bagaimana cara belajar yang menyenangkan agar anak tak malas lagi? "Misalnya sambil tersenyum da-hulu ketika mengajaknya belajar. Lalu ajak sambil diajak bernyanyi. Misalnya, 'Dua ditambah dua, sama dengan berapa sayang?' Jika dia menjawab tepat, beri dia belaian dan beri pujian. Dengan begitu, anak akan lebih senang," jelas pemilik Home Schooling Kak Seto yang tersebar di sembilan wilayah tersebut.
Contoh lain ketika meng-ajarkan bahasa Inggris misalnya, semua masih bisa dilakukan dengan menyenangkan. "Jangan dipaksa untuk menghafal satu kalimat. Coba lakukan dengan menyanyi seperti 'Good morning everybody how are you..' Biarkan dia menjawab I'm fine!'. Lalu lakukan dengan bahasa Indonesia. 'Selamat pagi semua apa kabar?' Jadi anak akan ta-hu, oh good morningitu selamat pagi, misalnya seperti itu," paparnya.
Masih menurutnya, pola pengajaran yang ramah anak dan menyenangkan adalah hal-hal yang harus diterapkan kepada guru-guru di sekolah dan orang tua di rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar